Advertisement

Advertisement

Advertisement

Redaksi1
Minggu, 13 Juli 2025, Juli 13, 2025 WIB
Last Updated 2025-07-12T17:46:08Z
Headline

Waspada! BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem Masih Tinggi Meski Musim Kemarau Tiba

Advertisement

Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem di Indonesia, meskipun musim kemarau telah dimulai. Hingga akhir Juni 2025, baru 30% wilayah Indonesia yang benar-benar memasuki musim kemarau. Wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua masih berisiko tinggi hujan lebat disertai petir dan angin kencang dalam sepekan ke depan.
 
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan dinamika atmosfer yang kompleks masih memicu pembentukan awan konvektif penyebab hujan lebat. Gelombang ekuatorial Rossby dan Kelvin, zona konvergensi, pertemuan angin, dan potensi sirkulasi siklonik di sekitar Samudra Hindia dan Pasifik berkontribusi pada pembentukan awan hujan dalam skala luas.
 
"Meskipun musim kemarau, berbagai faktor atmosfer global dan regional masih mendukung hujan lebat dan cuaca ekstrem," kata Dwikorita di Jakarta, Jumat (11/7). Hujan lebat telah terjadi di beberapa wilayah, menyebabkan bencana hidrometeorologis seperti banjir dan tanah longsor.
 
BMKG memprediksi potensi cuaca ekstrem tinggi pada 12-18 Juli 2025. Hujan lebat berpotensi terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan. Angin kencang juga berpotensi melanda berbagai wilayah, termasuk Aceh, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku. Gelombang tinggi diprediksi terjadi di beberapa perairan.
 
Dwikorita mengimbau masyarakat untuk waspada dan menghindari area terbuka saat petir, menjauhi pohon atau bangunan tua saat angin kencang, dan menjaga kesehatan.
 
"Jangan lengah. Cuaca bisa berubah cepat dan membawa dampak besar," tegasnya.