Advertisement

Advertisement

Advertisement

Redaksi1
Jumat, 05 Desember 2025, Desember 05, 2025 WIB
Last Updated 2025-12-05T05:59:53Z
Headline news

Stok BBM di 3 Provinsi Terdampak Banjir Sumatra Aman Hingga 8 Hari, Distribusi Masih Terkendala

Advertisement

Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan stok bahan bakar minyak (BBM) di tiga provinsi yang terdampak banjir dan longsor di Pulau Sumatra aman hingga 7-8 hari ke depan. Hal ini disampaikan usai rapat dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Kamis (4/12).
 
"Secara stok BBM di sana semua sesuai dengan 7 sampai 8 hari. Tapi memang di beberapa daerah yang jalur transportasinya putus, mobilisasi BBM-nya terkendala," ujar Bahlil.
 
Untuk mengatasi kendala itu, pihak terkait menggunakan genset dan tangki untuk mendistribusikan BBM. Di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) sendiri, sebagian pompa bensin sudah beroperasi 24 jam.
 
Selain itu, Bahlil juga menginstruksikan PT Pertamina untuk meniadakan penggunaan barcode dalam pembelian BBM subsidi selama masa tanggap darurat. Kebijakan sementara ini ditujukan untuk menghindari antrean panjang, mengingat bencana telah menyebabkan gangguan distribusi, putusnya jaringan internet, dan lumpuhnya akses transportasi akibat longsor dan kerusakan jembatan.
 
"Dan saya memutuskan, barcode sementara untuk menghindari penumpukan dan antrean, kita tiadakan di daerah-daerah bencana," tegasnya.
 
Pendistribusian LPG juga mulai berjalan meski belum maksimal karena banyak jalur penyaluran yang rusak. Sebelumnya, stok LPG untuk Tapteng, Nias, dan Sibolga diambil dari Dumai. Sekarang, pihak terkait mengubahnya dengan menjadikan Sumatera Barat (Sumbar) sebagai hub distribusi. "Insyaallah kalau cuacanya baik, Jumat-Sabtu semua sudah bisa lebih membaik," katanya.
 
Banjir besar dan tanah longsor menerjang Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumbar. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban meninggal dunia hingga Kamis (4/12) sore bertambah menjadi 836 orang: 325 di Aceh, 311 di Sumut, dan 200 di Sumbar. Sedangkan korban hilang tercatat 170 orang di Aceh, 127 di Sumut, dan 221 di Sumbar.