Advertisement
![]() |
| Dirjen EBTKE Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi. |
Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana membangun pembangkit listrik tenaga arus laut (Ocean Current Energy) berkapasitas 40 Mega Watt (MW) di wilayah Indonesia Timur. Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, dalam program Economic Update CNBC Indonesia, Selasa (8/7/2025).
Saat ini, studi kelayakan proyek tengah dilakukan untuk menentukan lokasi spesifik. Pembangkit listrik ini ditargetkan beroperasi sekitar tahun 2030 dan terintegrasi ke dalam jaringan listrik nasional (on-grid), sesuai dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2025-2034.
RUPTL tersebut menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 69,5 Giga Watt (GW), dengan 76% (42,6 GW) berasal dari Energi Baru Terbarukan (EBT). Sumber EBT terbesar berasal dari tenaga surya (17,1 GW), diikuti tenaga air (11,7 GW), angin (7,2 GW), panas bumi (5,2 GW), dan bioenergi (900 MW). Pembangkit tenaga nuklir juga ditargetkan menambah kapasitas sebesar 500 MW. Sistem penyimpanan energi, termasuk PLTA pumped storage dan baterai, akan berkontribusi sebesar 10,3 GW. Pembangkit listrik berbasis fosil (gas dan batu bara) masih akan dibangun sebesar 16,6 GW.
