Advertisement

Advertisement

Advertisement

Redaksi1
Kamis, 07 Agustus 2025, Agustus 07, 2025 WIB
Last Updated 2025-08-07T06:33:06Z
EkonomiHeadline

Harga Minyak Naik Tipis di Tengah Ancaman Sanksi AS terhadap Rusia

Advertisement

Jakarta - Harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan tipis pada Kamis (7/8), mengakhiri tren penurunan selama lima hari berturut-turut. Kenaikan ini didorong oleh sinyal permintaan yang kuat dari Amerika Serikat (AS). Namun, potensi sanksi baru AS terhadap Rusia terkait perang Ukraina menimbulkan ketidakpastian pasar dan berdampak pada pasokan global.
 
Minyak Brent naik 0,3% menjadi US$67,09 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 0,3% ke US$64,57 per barel. Kedua acuan harga sempat turun sekitar 1% ke level terendah dalam delapan pekan setelah pernyataan Presiden AS Donald Trump mengenai jalan buntu pembicaraan dengan Moskow.
 
Meskipun demikian, penurunan stok minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan (3 juta barel, melebihi prediksi 591 ribu barel) mendorong kenaikan harga. Peningkatan ekspor minyak mentah AS dan aktivitas kilang, terutama di Gulf Coast dan West Coast, berkontribusi pada penurunan stok ini.
 
Namun, ketidakpastian seputar pertemuan AS-Rusia dan kondisi pasar global membuat investor tetap waspada. Hiroyuki Kikukawa, kepala strategi Nissan Securities Investment, menyatakan bahwa ketidakpastian hasil KTT AS-Rusia, potensi tarif tambahan terhadap India dan China, serta dampak tarif AS terhadap ekonomi global mendorong sikap wait and see dari investor. Ia memperkirakan harga WTI akan bertahan di kisaran US$60-US$70 per barel hingga akhir bulan ini, mengingat rencana peningkatan produksi OPEC+.
 
Sebagai tambahan tekanan terhadap importir minyak Rusia, Trump mengumumkan tarif tambahan 25% terhadap barang impor dari India, yang efektif 21 hari setelah 7 Agustus, karena impor minyak Rusia yang terus berlanjut. Ancaman tarif serupa terhadap China juga diisyaratkan.