Advertisement

Advertisement

Advertisement

Redaksi1
Selasa, 16 September 2025, September 16, 2025 WIB
Last Updated 2025-09-16T10:43:51Z
Headline news

 Ojol Jakarta Bersatu: Matikan Aplikasi, Demo di Istana Tuntut Keadilan!

Advertisement

Jakarta - Asosiasi pengemudi ojek online (ojol), Garda Indonesia, berencana melakukan aksi mematikan aplikasi secara serentak dan menggelar demonstrasi di depan Istana Kepresidenan Jakarta. Aksi ini dijadwalkan berlangsung besok.
 
Ketua Umum Garda Indonesia, Igun Wicaksono, menghimbau masyarakat untuk mencari alternatif transportasi lain. Ia menyatakan bahwa aksi ini akan diikuti oleh banyak pengemudi ojol sebagai bentuk solidaritas.
 
"Kami mengimbau warga Jakarta untuk mempertimbangkan moda transportasi alternatif pada hari Rabu, 17 September 2025. Sebagian besar pengemudi transportasi online akan mematikan aplikasi sebagai bentuk solidaritas dalam aksi demonstrasi ojek online yang akan kami lakukan di Kemenhub, Istana, dan DPR RI," jelas Igun dalam keterangan tertulisnya, Selasa (16/9).
 
Dalam demonstrasi ini, Garda Indonesia membawa tujuh tuntutan utama. Pertama, mereka mendesak pemerintah dan DPR untuk memasukkan RUU Transportasi Online ke dalam Prolegnas 2025-2026.
 
Kedua, mereka menuntut penurunan potongan yang diambil aplikator dari 20 persen menjadi 10 persen. Ketiga, mereka meminta adanya regulasi yang mengatur tarif untuk pengantaran barang dan makanan.
 
Selain itu, mereka juga menuntut audit investigatif terhadap potongan 5 persen yang selama ini diambil oleh aplikator. Garda juga menuntut penghapusan program-program yang dianggap merugikan pengemudi, seperti Aceng, Slot, Multi Order, dan Member Berbayar.
 
Tidak hanya itu, Garda juga menuntut pencopotan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi. Mereka juga meminta Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo untuk mengusut tuntas Tragedi 28 Agustus 2025 yang menyebabkan meninggalnya Affan Kurniawan.
 
"Hari Perhubungan Nasional, yang seharusnya menjadi kebanggaan atas kemajuan Indonesia di bidang perhubungan, justru menjadi momen bagi kami untuk menyuarakan kemunduran Kementerian Perhubungan sejak Dudy Purwaghandi diangkat menjadi Menteri Perhubungan oleh Presiden Prabowo," tutup Igun.