Advertisement

Advertisement

Advertisement

Redaksi1
Selasa, 16 September 2025, September 16, 2025 WIB
Last Updated 2025-09-16T10:58:34Z
HeadlinePeristiwa

Oknum TNI AD dari Kopassus Terlibat dalam Kasus Penculikan Kepala Cabang Bank

Advertisement

Jakarta - Dua anggota TNI AD, Serka N dan Kopda F, yang menjadi tersangka dalam kasus penculikan dan pembunuhan M Ilham Pradipta (MIP), seorang kepala cabang bank di Jakarta Pusat, diketahui berasal dari satuan Kopassus.
 
"Keduanya berasal dari Detasemen Markas di Kopassus," ungkap Danpomdam Jaya, Kolonel Cpm Donny Agus Priyanto, dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Selasa (16/9).
 
Donny menambahkan bahwa sebelum ditetapkan sebagai tersangka, Serka N dan Kopda F sedang dalam pencarian oleh satuan mereka karena mangkir dari tugas.
 
"Serka N dan Kopda F sedang dicari karena tidak hadir tanpa izin," jelasnya. Saat ini, keduanya telah diserahkan ke Pomdam Jaya untuk penanganan lebih lanjut.
 
M Ilham Pradipta, kepala kantor cabang pembantu (KCP) sebuah bank di Jakarta Pusat, menjadi korban penculikan dan pembunuhan. Jasadnya ditemukan di area persawahan di Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, pada Kamis (21/8) pagi, setelah diculik di parkiran pusat perbelanjaan di Ciracas, Jakarta Timur, pada Rabu (20/8).
 
Dalam kasus ini, polisi telah menangkap 15 tersangka, termasuk Dwi Hartono, seorang pengusaha yang dikenal sebagai "crazy rich Jambi." Selain itu, dua prajurit TNI AD, Serka N dan Kopda F, juga ditetapkan sebagai tersangka.
 
Motif penculikan dan pembunuhan ini adalah untuk memindahkan dana dari rekening dormant ke rekening penampungan. Rekening dormant adalah rekening yang tidak aktif digunakan selama minimal tiga bulan.
 
"Para pelaku berencana memindahkan uang dari rekening dormant ke rekening penampungan yang telah dipersiapkan," kata Kombes Wira Satya Triputra, Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya.