Advertisement
![]() |
Sumedang - Pemerintah Kabupaten Sumedang mengambil tindakan cepat terkait dugaan keracunan yang dialami 70 siswa SMK Widya Nusantara (WIN) setelah mengonsumsi makanan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Kamis (25/9).
Wakil Bupati Sumedang, M Fajar Aldila, memastikan seluruh siswa telah mendapatkan penanganan medis yang optimal. "Kami telah memastikan semua siswa tertangani dengan baik. Fasilitas medis di Puskesmas Ujungjaya memadai, dan kami siap dengan skenario rujukan jika diperlukan," ujarnya pada Jumat (26/9).
Sebagai langkah antisipasi, Pemkab Sumedang telah menutup sementara dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menjadi penyuplai menu MBG tersebut. Evaluasi menyeluruh akan segera dilakukan untuk memastikan kualitas dan keamanan makanan.
"Program MBG ini sangat penting bagi anak-anak, dan kami tidak akan berkompromi soal kualitas dan kebersihan makanan. Kami akan mengkaji ulang seluruh proses, mulai dari dapur hingga distribusi, untuk mencegah kejadian serupa terulang," tegas Fajar.
Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, menambahkan bahwa pihaknya akan memperketat standar operasional, termasuk jumlah siswa yang dapat dilayani oleh setiap penyedia makanan. "Kualitas dan higienitas makanan harus menjadi prioritas utama," katanya.
Pemkab Sumedang juga akan mengevaluasi kemungkinan adanya siswa dengan riwayat alergi terhadap bahan makanan tertentu. Selain itu, regulasi akan diperkuat untuk memastikan Program MBG berjalan aman, sehat, dan berkelanjutan.
"Kami akan memanggil seluruh kepala SPPG pada Sabtu (27/9) untuk membahas masalah ini secara komprehensif. Ahli gizi juga akan kami libatkan, dan camat akan memonitor langsung pelaksanaan SOP di lapangan," ujar Dony.
Seluruh biaya pengobatan siswa yang mengalami keracunan akan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah daerah.