Advertisement

Advertisement

Advertisement

Redaksi1
Senin, 15 September 2025, September 15, 2025 WIB
Last Updated 2025-09-15T08:06:34Z
Headline news

Program Kampung Nelayan Merah Putih Diproyeksikan Ciptakan 7.000 Lapangan Kerja Baru

Advertisement

Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktur Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Mahrus, menyatakan bahwa program Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) merupakan langkah strategis pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.
 
Sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, setiap kampung nelayan ditargetkan mampu menciptakan lapangan kerja bagi sekitar 700 orang. Dengan target pembangunan di 100 titik pada tahun 2025, pemerintah menargetkan terciptanya 7.000 lapangan kerja baru.
 
"Bapak Presiden menyampaikan bahwa setiap kampung nelayan diharapkan dapat menciptakan 700 lapangan kerja. Dengan target di tahun 2025, program ini diharapkan dapat menghadirkan 7.000 lapangan pekerjaan baru," ujar Mahrus dalam konferensi pers Kampung Nelayan Merah Putih di Kantor KKP, Jakarta, Senin (15/9).
 
Mahrus menjelaskan bahwa program ini tidak hanya menyasar nelayan yang sudah ada, tetapi juga membuka peluang bagi tenaga kerja baru. Dukungan yang diberikan antara lain berupa penyediaan kapal perikanan yang diharapkan dapat meningkatkan aktivitas penangkapan ikan dan memperluas akses produksi serta distribusi hasil laut.
 
"Program ini akan memberikan bantuan kapal perikanan, sehingga akan ada penambahan aktivitas dari nelayan, baik nelayan yang sudah ada maupun tenaga kerja baru," jelasnya.
 
Pembangunan sarana dan prasarana juga akan membuka peluang kerja tambahan. Pada tahap awal, terdapat 65 paket kontrak pekerjaan konstruksi yang melibatkan tenaga tukang, mandor, teknisi, hingga buruh konstruksi. Proyek ini diharapkan menjadi peluang bagi masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
 
"Pembangunan sarana dan prasarana produksi akan menciptakan pekerjaan konstruksi. Targetnya, besok kita akan melakukan kontrak untuk 65 pekerjaan konstruksi, yang tentunya akan melibatkan sumber daya manusia untuk melaksanakan pekerjaan tersebut," tambahnya.
 
Target Serapan Tenaga Kerja
 
Program KNMP ini menargetkan terciptanya 7.000 lapangan kerja permanen dan 20.000 lapangan kerja temporer di seluruh lokasi pembangunan.
 
Di setiap kampung nelayan, akan ada tambahan tenaga kerja baru sebanyak 20 orang dari bantuan kapal. Selain itu, nelayan yang sudah ada di lokasi berkisar antara 200 hingga 700 orang. Dengan pembangunan di 100 lokasi, jumlah lapangan kerja baru yang tercipta untuk sektor nelayan mencapai 2.000 orang (permanen).
 
Pada tahap pembangunan kampung nelayan, diperlukan sekitar 200 tenaga kerja konstruksi di setiap lokasi. Jumlah ini bersifat sementara selama proses pembangunan berjalan. Jika dikalikan 100 lokasi, total tenaga kerja konstruksi yang terserap mencapai 20.000 orang (temporer).
 
"Setiap titik akan membutuhkan tukang, mandor, teknisi, dan buruh konstruksi," ujarnya.
 
Fasilitas dan Lini Bisnis Penunjang KNMP
 
Mahrus menjelaskan bahwa setiap kampung nelayan akan dilengkapi dengan berbagai lini bisnis penunjang, seperti Fasilitas Pendaratan Ikan, Bengkel Nelayan, Docking Kapal, Kios Perbekalan, Kantor Pengelola, Bale Nelayan, Revetment, Saluran dan Jalan Lingkungan, Pabrik Es, Coolbox, Gudang Beku Portable, Mobil Berpendingin, Kapal dan Alat Penangkapan Ikan, Kios Kuliner, Shelter Coolbox, Pos Jaga, Gerbang Kawasan, Area Parkir, Tangki Air, Bangunan Genset, Penerangan Kawasan, Bangunan IPAL, Pagar Kawasan, Tempat Ibadah, Tempat Pembuangan Sampah, Toilet Umum, dan SPBUN.
 
"Kehadiran sarana dan prasarana produksi ini tentu akan menyerap tenaga kerja untuk operasional," ujarnya.
 
Secara keseluruhan, pembangunan 100 Kampung Nelayan Merah Putih ini diharapkan menciptakan 7.000 lapangan kerja permanen, terdiri dari tenaga kerja nelayan (2.000 orang) dan operasional (5.000 orang), serta 20.000 lapangan kerja temporer dari tenaga konstruksi.